Wednesday 20 April 2016

Investasi Tepat untuk Pendidikan Buah Hati



Pendidikan adalah salah satu instrumen penting bagi masa depan buah hati. Generasi saat ini jika tidak dibekali dengan pendidikan yang berkualitas akan berdampak buruk bagi masa depan mereka. Untuk itulah biaya pendidikan menjadi prioritas utama para orangtua.

Hal tersebut wajar karena sebagai orangtua tentunya menginginkan buah hatinya memiliki masa depan yang cerah. Tak heran kita sebagai orangtua merencanakan tabungan pendidikan bagi masa depan sang buah hati.
Tapi dengan semakin mahalnya biaya pendidikan saat ini, menabung masih rasanya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan finansial pendidikan. Disarankan lebih memilih investasi, mengapa? 

Karena biasanya hasil yang didapat dari tabungan di bawah inflasi, padahal kebutuhan finansial pendidikan tak sedikit, apalagi jika berniat memberikan pendidikan hingga jenjang S2. Untuk itulah, investasi menjadi pertimbangan penting. Beberapa instrumen investasi yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kebutuhan finansial pendidikan buah hati antara lain :

·         Reksa dana
Pilihan instrumen investasi yang satu ini cocok sekali untuk memenuhi kebutuhan finansial pendidikan. Sedikitnya ada 4 jenis, yakni reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Di antara keempat jenis, reksa dana saham memiliki risiko paling tinggi, dan reksa dana pendapatan tetap dengan risiko paling rendah. Jika ingin memilih instrumen yang satu ini, sesuaikan dengan kebutuhan. Contoh untuk jangka pendek (1-3 tahun yang akan datang (playgroup, TK)) reksa dana pendapatan tetap adalah pilihan tepat. Untuk jangka menengah (3-5 tahun yang akan datang (persiapan masuk SD)) disarankan memilih reksa dana campuran. Sedangkan jika ingin mempersiapkan untuk masuk SMP-S1, reksa dana saham dengan jangka waktu di atas lima tahun adalah pilihan terbaik. Agar hasilnya maksimal, sesuaikan reksa dana yang dipilih dengan finansial pendidikan yang dibutuhkan.

·         Properti
Investasi yang tidak pernah mengenal kata mati. Yups, karena properti adalah satu kebutuhan pokok manusia yang pasti dicari. Belum lagi nilainya yang selalu naik setiap tahun membuat investasi yang satu ini terlihat menggiurkan. Tetapi, perlu diingat investasi properti bergantung pada lokasi yang dipilih jika ingin mendapatkan imbal hasil yang menguntungkan. Dan walaupun harganya cenderung naik setiap tahun, harap diingat pula investasi jenis ini tidak cukup liquid, perlu waktu agar properti tersebut dapat ditukar dengan uang. FYI, menjual properti butuh waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Pernah merasakan waktu menjual rumah milik salah satu sahabat, dua bulan baru terjual. Jadi, harus pintar-pintar menyesuaikan waktu jual dengan kebutuhan finansial pendidikan. Jangan sampai ingin memasukkan anak sekolah satu bulan lagi, baru jual tanah saat itu. Alternatif lainnya, properti tersebut bisa disewakan, hasil sewanya dapat digunakan untuk membiayai pendidikan bulanan buah hati.

·         Logam mulia
Banyak yang memilih instrumen investasi yang satu ini, karena dinilai imbal hasilnya besar untuk jangka panjang. ROI logam mulia baru dirasakan dalam jangka waktu lima tahun ke atas. Sama halnya dengan investasi reksa dana pasar uang. Jika membutuhkan dana pendidikan untuk 5 tahun ke atas, logam mulia dapat dijadikan pilihan, sebaliknya jika membutuhkan untuk 1-3 tahun mendatang, sebaiknya jangan memilih logam mulia. Logam mulia ini menjadi pilihan karena tergolong liquid, dan cara mendapatkannya pun mudah.

Dari ketiga pilihan investasi, reksa dana memberikan pilihan variatif untuk kebutuhan finansial pendidikan sang buah hati, dan tentunya dananya terkelola dengan baik karena ada manajer investasi yang akan membantu pengelolaan dana kita pada reksa dana yang kita pilih. Cocok bagi yang cenderung tak ingin berspekulasi dan tak ingin repot menengok terlalu sering perkembangan investasi yang dipilih.

Jika saat ini Anda sedang mempersiapkan dana pendidikan sang buah hati, namun waktunya masih cukup panjang, Anda dapat memilih reksa dana saham Batavia Enhanced Equity Strategy

No comments:

Post a Comment